SukaJudi88 ~ Sejak awal, Louis van Gaal memang sudah dipastikan tidak akan lama menangani Manchester United. Penggantinya pun sedari awal sudah disiapkan: Ryan Giggs.
Ketika ditunjuk menjadi manajer United pada tahun 2014, Van Gaal hanya diberikan kontrak tiga tahun. Artinya, pria asal Belanda itu diperkirakan menangani 'Setan Merah' hingga akhir musim 2016/2017.
Bersama Van Gaal, ditunjuk juga Giggs sebagai asisten manajer. Rencana yang dipatok oleh para petinggi United adalah, Van Gaal membangun fondasi, lalu Giggs melanjutkannya kelak.
Van Gaal sendiri pernah mengungkapkannya kepada publik. Pada sebuah acara bincang-bincang yang dihadirinya bersama Giggs, ia terang-terangan menyebut asistennya itu sebagai manajer United berikutnya.
Namun, segalanya tidak berjalan mulus. United di tangan Van Gaal tampil inkonsisten. Alih-alih meletakkan fondasi, Van Gaal malah membuat United kelihatan goyah.
Alhasil, Van Gaal disinyalir tidak akan menyelesaikan kontraknya hingga akhir musim 2016/2017. Setelah musim ini selesai, Van Gaal diperkirakan bakal digantikan oleh manajer lain.
Melihat perjalanan United musim ini, muncul kabar bahwa beberapa petinggi United menginginkan manajer berpengalaman (seperti Jose Mourinho) untuk menggantikan Van Gaal. Sementara, beberapa petinggi lainnya disebut menginginkan Giggs jadi suksesor Van Gaal.
Eks kapten United, Bryan Robson, setuju jika Giggs yang dijadikan manajer berikutnya. Giggs memang belum berpengalaman, namun Robson berpendapat bahwa pria asal Wales itu sudah siap untuk jadi manajer.
"Menurut saya, Van Gaal diberikan kontrak tiga tahun bersama Ryan di bawahnya supaya mereka bisa melihat apakah dia (Giggs) sudah siap atau belum," ujar Robson seperti dilansir SKJ88Bet.
"Ryan dulu adalah pemain yang hebat di klub ini. Dia senang memainkan sepakbola dengan cara yang 'amat United'. Dia sudah mendapatkan seluruh badge (kepelatihan) dan saya pikir, ini adalah saat yang tepat buatnya," kata Robson.
Robson tidak setuju dengan anggapan tantangan melatih United terlalu besar untuk Giggs. Ia kemudian mencontohkan Pep Guardiola ketika ditunjuk menjadi pelatih Barcelona dulu. Ketika itu, Guardiola memang belum punya pengalaman menangani tim senior, namun ia sudah pernah menangani Barcelona B.
"Orang-orang bilang tantangannya terlalu besar, lompatannya terlalu jauh. Tapi, saya tidak setuju. Lihat saja Pep Guardiola. Dia mencuat dari Barcelona sebagai pemain, lalu sebagai pelatih tim muda, dan kemudian mereka mempercayakan tim kepadanya. Dia berhasil melakukannya. Dia sukses besar," ucap Robson.
0 comments :
Posting Komentar